Senin, 09 Juli 2012

:: Dewasa dan Bijak ::

''Tugas kita hanyalah merespon. Merespon setiap kejadian kehidupan dengan lebih tenang dan bijak. Lalu dari proses merespon ini yang membuat kita setahap demi setahap menjadi dewasa...'' 

Perbedaan itu suatu yang biasa, bila diterima dengan kedewasaan. Bahkan perbedaan itu, akan menjadikan suatu bentuk kesempurnaan dan melengkapi kekurangan yang ada pada diri masing-masing bila. Perbedaan diterima dengan keikhlasan dan kelapangan jiwa. Tanpa diliputi oleh rasa iri dan keegoisan. 

Kejujuran bersemayam di dalam hati kecil manusia. Tanpa bisa dijangkau oleh akar pikir dan logika 
Berkata jujur dan apa adanya, sudah mengurangi sebagian beban yang ada meskipun akan menimbulkan suatu kepahitan yang harus ditelan. Namun..hidup lebih berharga..bila dilandasi dengan kejujuran. 

Hidup itu suatu pilihan manusia untuk menentukan dirinya akan menjadi apa? sedangkan kematian adalah kodrat manusia yang tidak bisa dihindarkan walau hanya sekedip mata. 

Menjadi tua adalah suatu keharusan, tetapi menjadi dewasa adalah suatu pilihan. Begitupun menjadi seorang bijak, adalah pilihan yang didasarkan atas kedewasaan, pengalaman hidup dan kematangan dalam berfikir. 

Adakalanya orang menjadi tua, tapi tidak pernah menjadi dewasa. Apalagi menjadi seorang bijak? Karena hanya orang bodoh yang tidak mau memetik pelajaran dan mengambil hikmah dari setiap pengalaman. 

Kejujuran adalah apa yang terlintas dihati, diucapkan dengan kata-kata, dan dibuktikan dengan sikap. 

Kemunafikan adalah, apa yang diucapkan dengan kata-kata didak sesuai dengan yang diinginkan dihati, dan tidak selalu sama dengan yang dilakukan. 

Pengecut adalah menutupi segala kebenaran dihati, malu untuk mengakui dan takut untuk melangkah karena suatu resiko yang belum tentu terjadi. 

Kedewasaan adalah mampu menyikapi segala bentuk kenyataan yang terjadi, menerima semua kritikan yang datang, dan tidak memaksakan pendapatnya untuk diterima. 


Orang bijak selalu belajar dari pengalaman, merenung dan introspeksi diri tanpa membodoh-bodohkan orang lain, karena tidak ada orang yang mulia tanpa melalui suatu kebodohan yang pernah dijalankan. Mengenal diri adalah kunci hidup yang bisa memberikan suatu ketenangan batin, memahami kesalahan adalah suatu keberhasilan. Sedangkan memaafkan kesalahan orang lain, adalah suatu kemuliaan.
Zie Zie-Anonymous Updated at: 09.34

Ditulis Oleh : Zie Anonymous: Berbagi tentang semua hal menarik di dunia

Artikel :: Dewasa dan Bijak :: ini diposting oleh Zie pada hari Senin, 09 Juli 2012. Thank's atas kunjungan dan waktu Anda untuk membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat Anda sampaikan melalui kotak komentar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogger Wordpress Gadgets