Senin, 09 Juli 2012

KEKERASAN EMOSIONAL DALAM SEBUAH HUBUNGAN

Dalam membina suatu hubungan, setiap pasangan selalu mendambakan hubungan yang harmonis dan sehat. Tetapi seringkali justru salah satu pihak lebih dominan dan melakukan berbagai kekerasan karena ia merasa berada dalam posisi yang lebih kuat. Kekerasan dalam sebuah hubungan sendiri dibagi menjadi 3: Kekerasan fisik, seksual, dan emosional. Kekerasan fisik dan seksual memang sebagian besar dilakukan oleh pria, namun untuk urusan kekerasan emosional, wanita juga sering melakukannya pada pria. Untuk artikel ini, saya akan khusus membahas mengenai kekerasan emosional dalam sebuah hubungan. 

Banyak orang berpikir bahwa kekerasan fisik lebih fatal daripada kekerasan emosional. Faktanya, keduanya sama-sama dapat berakibat fatal. Jika kekerasan fisik dapat berakibat luka di badan, cacat, dan kematian, kekerasan emosional dapat menyebabkan luka batin yang sangat dalam. Tentu saja, karena berhubungan dengan perasaan maka kekerasan emosional sulit dibuktikan dan lebih jarang terekspos dibandingkan kekerasan fisik. 

Bentuk dari kekerasan emosional bermacam-macam bisa berupa: 

Verbal (membentak, menyalahkan, mempermalukan, menghina) 
Finansial (melarang pasangan bekerja, menguasai keuangan, mengontrol keuangan dengan keras) 
Isolasi dari dunia luar 
Intimidasi 
Tidak mempedulikan pasangan (dicuekin) 
Mengendalikan hidup pasangan, dan banyak lagi 


Ada 2 peran yang terlibat dalam kekerasan emosional dalam sebuah hubungan:

Si pelaku kekerasan:
Orang yang berada dalam peran ini adalah orang yang selalu menuntut untuk dihormati dan takut ditinggalkan (posesif). Sering juga terjadi, ia memiliki rasa sakit hati dan trauma karena peristiwa masa lalu (oleh orang tua atau teman-temannya) sehingga ia melampiaskannya justru kepada orang yang diklaim ia cintai. Berikut ini adalah tanda-tanda kekerasan emosional dari si pelaku:

Mengabaikan perasaan pasangannya
Tidak menghormati pasangannya
Menjelek-jelekkan dan mengejek pasangan di tempat umum
Tidak memberikan apresiasi dan kasih sayang
Memastikan pasangannya tidak mendapatkan apa yang diinginkan
Mengancam
Memanipulasi dengan kebohongan
Menuntut sesuatu yang tidak masuk akal
Memberikan batasan-batasan yang tidak realistis
Si korban:
Cukup sulit untuk mengidentifikasi dan menilai korban kekerasan emosional tanpa kita tanya sendiri atau si korban bercerita. Kita harus peka terhadap tanda-tanda berikut ini:

Perasaan depresi
Penarikan diri dari interaksi sosial
Diisolasi dari teman dan keluarga
Kepercayaan diri yang rendah
Sering terlihat takut
Sering gelisah
Merasa malu
Tidak mempercayai orang lain
Sering menyalahkan diri sendiri dan orang lain
Mencoba bunuh diri
Emosi tidak stabil
Sering berbohong
Merasa pesimis dengan hidup
Memakai narkoba
Menghindari kontak mata


Ini adalah tanda-tanda kekerasan emosional dalam sebuah hubungan. Tanda-tanda tersebut awalnya akan tampak kurang jelas, tetapi seiring waktu berjalan, apabila kita tidak berusaha untuk menyelesaikannya maka pelaku kekerasan emosional akan semakin menjadi-jadi dan semakin jelas melakukan kekerasan itu. Akibat utama dari kekerasan emosional adalah si korban takut untuk ditinggalkan. Di banyak kasus, si korban percaya bahwa tidak ada orang lain yang suka/ingin bersama dirinya, kecuali si pelaku. Sehingga ia terus berada di situasi yang tidak menyenangkan itu. Si korban merasa malu dan terus menyimpan rahasia tentang kekerasan yang dialami.

Jika kekerasan emosional ini diteruskan maka dapat memperburuk keadaan orang itu dan dapat membawa ia ke gangguan psikologis dan emosional. Saat kamu mengalami kekerasan ini atau jika kamu mengamati seseorang yang mengalaminya, maka kamu harus berkonsultasi dan mencari bantuan dari polisi maupun profesional. Jalan terbaik untuk mencegah kekerasan emosional adalah kesadaran pribadi dan pemahaman terhadap hak dan kewajiban kita.

========SEMOGA BERMANFAAT=======
Zie Zie-Anonymous Updated at: 10.09

Ditulis Oleh : Zie Anonymous: Berbagi tentang semua hal menarik di dunia

Artikel KEKERASAN EMOSIONAL DALAM SEBUAH HUBUNGAN ini diposting oleh Zie pada hari Senin, 09 Juli 2012. Thank's atas kunjungan dan waktu Anda untuk membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat Anda sampaikan melalui kotak komentar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogger Wordpress Gadgets