Rabu, 21 November 2012

KEPERCAYAAN DALAM CINTA

Sepasang kekasih sangat biasa mengatakan, “Aku mencintamu”, tapi agak jarang mengatakan, : “Aku mempercayai mu”. Bila dalam cinta adalah kepercayaan, maka sesungguhnya ungkapan dari “Aku mencintaimu” adalah juga bermakna “Aku mempercayaimu”. Cinta dan kepecayaan mungkin bisa diibaratkan seperti jasad dan rohnya, yang sering ditampilkan kepermukaan adalah “ungkapan cinta”, namun dibelakang itu kepercayaanlah yang menghidupi cinta.






Terdapat sebuah pertanyaan, kapan dan bagaimana cinta dan kepercayaan itu tumbuh?

Pada awalnya, setiap orang mendapatkan orang lain sebagai seseorang sebagai orang yang bisa dipercaya, sampai ditemukan kenyataan bahwa orang itu nyata-nyata tidak bisa dipercaya. Dengan demikian, pada dasarnya setiap orang bisa berdampingan dengan orang lain yang baru ditemuinya, karena asal keadaan tiap orang itu bisa dipercaya. Dengan kata lain, bibit cinta itu telah ada pada setiap orang, yaitu kepercayaan yang merupakan roh dari cinta. Tinggal bagaimana ia membangun jasad cinta, rumah bagi kepercayaan.

Bila kita menemukan ada orang yang begitu sulit tuk mempercayai orang lain yang baru ditemuinya, biasanya dikarenakan ada trauma, terdapat pengalaman penghianatan atas kepercayaan yang sangat merugikannya, atau bahkan membuatnya celaka. Orang yang mengalami trauma seperti ini, akan sulit tuk mencintai apa lagi mempercayai.

Mempercayai seseorang bukanlah mudah sebenarnya. Jika baru mengenalinya tentu perasaan sangsi akan timbul dari sanubari. Ada juga yang sudah lama mengenali tapi masih juga belum mempercayai. Dalam sebuah hubungan, tidak wajar sekiranya kamu masih tidak memiliki rasa percaya terhadap si dia. Walaupun mungkin kamu tidak akan mempercayai si dia seratus persen, tapi tak salah kalau kamu meletakkan patokan  dibawah 70 persen keyakinan kamu terhadapnya. Tapi mudahkah kamu menanamkan kepercayaan terhadap si dia? Sebenarnya ada faktor-faktor yang boleh menimbulkan kepercayaan.

Faktor 1 – Konsisten
Kamu mempercayai apa yang dilihat dan didengar tanpa syak wasangka. Bagi kamu apa yang dibicarakan tidak perlu disangsikan karena  bisa mendatangkan kebaikan dalam hubungan kamu.

Faktor 2 – Komitmen
Komitmen bukanlah sekedar menepati janji, tapi juga menghargai janji yang telah disepakati bersama. Jika kamu ataupun si dia berani berkomitmen dan bersungguh-sungguh dalam hubungan , tentu saja hubungan kamu akan damai tentram. Sikap saling mempercayai yang wujud dalam diri masing-masing akan mewarnai lagi hubungan kamu itu. Malah ianya akan membuatkan si dia lebih yakin dengan kejujuran kamu terhadapnya. Jadi tiada alasan untuk si dia berlaku curang terhadap kamu.

Faktor 3 – Kejujuran
Kejujuran memang perlu untuk menjamin sebuah hubungan yang bahagia. Kamu juga tidak patut menyembunyikan perkara-perkara yang seharusnya diketahuinya. Jika kamu dan si dia jujur , ini akan menjadikan kamu berdua selalu terbuka dan tidak takut untuk berbahas apapun karena berpendapat ianya juga untuk kebaikan bersama. Walaupun adakalanya tercetus pertengkaran kecil karena masing-masing ingin mengutarakan pendapat sendiri, tetapi akhirnya mengambil keputusan untuk memilih pendapat yang terbaik demi menjamin hubungan yang stabil.

Faktor 4 – Terima apa adanya bukan ada apanya
Kunci keintiman dalam suatu hubungan adalah menerima apa adanya baik buruknya pasangan kamu. Bila hati sudah suka dan sayang, tentu saja kamu sanggup menerimanya walaupun menyadari tentunya ada hal-hal negatif tentangnya. Namun begitu, tentunya kamu dan si dia berusaha untuk berubah jika terdapat sikap-sikap yang tidak disenangi oleh kalian berdua. Usaha kamu dan si dia ini menunjukkan kesungguhan yang amat baik demi menjamin utuhnya hubungan kalian.

Faktor 5 – Mengerti
Sebagian besar individu menginginkan pasangan yang tidak hanya mendengar pendapat sebelah pihak. Malah harus bijak mengutarakan pendapat sendiri. Kamu juga tentunya berharap agar si dia mengerti tentang pandangan kamu terhadap berbagai hal. Jika tidak, mungkin hubungan hanya akan flat atau datar-datar saja. Bukan itu saja, kemarahan juga boleh timbul buntut dari perasaan yang tidak dimengerti dan menganggap diri kamu tidak dihargainya.

Faktor 6 – Simpati
Simpati adalah usaha untuk memberikan pengertian yang lebih mendalam, seakan berusaha menempatkan diri kita di dalam emosi si dia. Sebenarnya tidak mudah melakukan hal ini. Tapi bila dapat menimbulkan simpati, kebanyakan pasangan mampu mengatasi perkara-perkara yang boleh menimbulkan pertengkaran dan perselisihan pendapat karena memahami sesuatu yang boleh mengganggu hubungan.

Faktor 7 – Yakin
Bila rasa yakin, kamu boleh memberi pandangan bersama si dia. Baik dalam hal-hal remeh hingga ke perkara yang serius. Kamu akan merasa si dia bukan saja mendengar malah akan menyimpan rahasia kamu. Apa yang penting kamu juga harus mengetahui dan yakin bahwa si dia memang boleh menyimpan rahasia ataupun tidak!

Faktor 8 – Beda Pendapat
Memang tak dapat dipungkiri perbedaan pendapat antara kamu dan si dia. Mereka yang berusaha terlalu keras untuk menyangkal atau takut mengakui bahawa dirinya berbeda pendapat dengan pasangannya selalunya seorang yang tidak berani menghadapi kenyataan. Tak mungkin akan selalu sama pendapat sebaliknya mampu berkompromi untuk menunjukkan kedewasaan masing-masing.

Faktor 9 – Jauhi dendam
Cinta sejati akan diwarnai oleh pengertian dan rasa untuk memaafkan. Kerana dendam bisa menjadi pencetus kehancuran sebuah hubungan. Walaupun pernah dilukai, namun perasaan dendam ataupun membalas dendam jangan sampai terlintas dalam fikiran. Bagi diri kamu, mungkin dendam bukanlah jalan penyelesaian yang terbaik malah ianya akan memperburukkan lagi keadaan. Oleh sebab itulah memaafkan adalah hal terbaik untuk menjernihkan suasana.

Faktor 10 – Berfikiran terbuka
Banyak pasangan merasakan tidak perlu untuk mengungkapkan secara lisan apa yang ada dibenaknya. Walaupun hakikatnya hal itu sangat penting dan perlu disampaikan secepat mungkin untuk mengelakkan dari  perkara yang tidak diingini. Oleh sebab itulah, jalan yang terbaik ialah setiap individu harus berfikiran terbuka. Bukannya harus menerima pendapatnya tanpa perlu berfikir panjang sebaliknya kita harus mendengarnya dahulu dan barulah membuat keputusan.

Faktor 11 – Tulus dan jujur
Ketulusan dan kejujuran memainkan peranan yang penting dalam sebuah hubungan. Bukan saja dari segi perbuatan malah juga perkataan. Apa yang ingin disampaikan haruslah dengan niat jujur yang mungkin dan bukanlah hanya untuk melindungi kesalahan. Pilihlah kata-kata yang sedap didengar dan mudah dimengerti. Melalui komunikasi, kita juga boleh menangkap adakah si dia jujur dan tulus ataupun sebaliknya.

Faktor 12 – Tak selalu didampingi
Semua orang senang kekasihnya sentiasa disisi. Ada juga yang inginkan sedikit kebebasan dan asal bijak mengontrol diri itu sudah cukup bagus. Apa yang penting, jika si dia tidak menemani kamu, jangan pula berfikir yang bukan-bukan dan mulailah menganggap yang si dia sengaja mengabaikan kamu. Singkirkan perasaan ini karena ini bukanlah niatnya sebaliknya ingin memberikan kamu sedikit ruang untuk menjalani aktivititas sendiri.

Faktor 13 – Jauh di mata dekat di hati
Saat terpisah oleh jarak yang jauh sebenarnya rasa rindu mengajarkan banyak hal. Walaupun temponya agak lama, haruslah mempercayai jarak dan waktu tersebut tidak akan memisahkan diri kamu dan si dia. Perasaan ini harus wujud walaupun tidak selalu dapat bersua namun perasaan saling merindu dan menyayangi akan menguatkan lagi hubungan kamu itu. Apapun teguhkan hati dan pendirian kamu bahawa hanya cinta si dia saja yang bertakhta di hati.

Faktor 14 – Persamaan
Persamaan antara kamu berdua akan menguatkan lagi rasa cinta bila masing-masing yakin bahawa hubungan itu diimbangkan dengan prioritas utama. Jangan hanya mementingkan hak seorang diri saja dan haruslah mengambil berat tentang kedua belah pihak. Sebenarnya kamu berdua saling memerlukan antara satu sama lain untuk memastikan keseimbangan dalam hubungan.

Faktor 15 – Tak saling menyalahkan
Tak selalu hubungan yang terjalin berjalan lancar dan adakalanya ia akan mengacaukan. Hubungan cinta yang lancar haruslah tidak dilandasi sikap saling menyalahkan. Apa yang terjadi merupakan interaksi dari dua pihak yang memiliki kebebasan mengeluarkan pendapat dan keinginan yng berbeda. Menyalahkan antara satu sama lain bukanlah menyelesaikan masalah sebaliknya akan mempersulit lagi hubungan. Keegoan mungkinlah penyebab mengapa kamu dan si dia saling menyalahkan antara satu sama lain.

Faktor 16 – Hormat-menghormati
Saling hormat-menghormati adalah dasar hubungan yang positif. Kamu harus menghormati si dia dan begitu juga sebaliknya. Tapi jangan karena terlalu menghormatinya hingga kamu berasa amat segan dengannya. Ini akan mendorong rasa malu dan segan untuk meluahkan apa yang kamu pendamkan dan membuat hubungan kamu sukar untuk berkembang. Oleh sebab itulah kamu perlu membatasi rasa hormat dan segan terhadap si dia. Toh si dia bukan atasan atau orang lain bukan?

Faktor 17 – Penghargaan
Tidak salah sekiranya kamu menghargai si dia. Bukannya hendak menyanjung tinggi ataupun terlalu memuja dirinya. Tetapi biarlah sekadar si dia tahu yang kamu amat menghargai kasih sayangnya. Caranya? hanya kamu saja yang tahu bagaimana karena lain orang lainlah caranya. Apapun kalau kamu memang sayang padanya, jangan segan  untuk menunjukkan perasaan kamu serta jangan lupa hargai perasaan dan dirinya.

Faktor 18 – Bukan materialistik
Bayangkanlah kalau kamu seorang yang materialistik? Dalam sebuah hubungan, jangan sesekali kamu menjadikan uang sebagai point utama mengapa kamu memilih si dia. Jika materi jadi landasan cinta kamu, hubungan kamu mungkin sukar bertahan lama dan membuatkan si dia akan berprasangka buruk terhadap kamu.

Faktor 19 – Perencanaan bersama
Manusia hanya mampu merancang tapi Tuhan yang menentukan segalanya. Tapi ada bagusnya kalau kamu dan si dia merancang sesuatu untuk menjamin kebahagian. Tentunya kamu sendiri inginkan yang terbaik demi masa depan bersama. Bukan mudah untuk mencipta kebahagiaan dan mengecapi kegemilangan dalam hubungan. Pastinya semua mengimpikan sesuatu yang indah dalam hubungan. Begitu juga kamu bukan? Nah... apa kira-kira rancangan yg akan kalian lakukan untuk mempertahankan hubungan kalian...?


Good luck.

Dari berbagai Sumber
Zie Zie-Anonymous Updated at: 17.34

Ditulis Oleh : Zie Anonymous: Berbagi tentang semua hal menarik di dunia

Artikel KEPERCAYAAN DALAM CINTA ini diposting oleh Zie pada hari Rabu, 21 November 2012. Thank's atas kunjungan dan waktu Anda untuk membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat Anda sampaikan melalui kotak komentar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogger Wordpress Gadgets